Politik

Gubernu Koster Siap Ekspor Arak Bali ke China, 20 Ribu Botol Dikirim Juni Ini

Gubernur Bali, Wayan Koster, saat menyampaikan sambutan dalam acara Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Bali Jagadhita VI Tahun 2025, Senin (2/6/2025). (Foto: Istimewa)
Gubernur Bali, Wayan Koster, saat menyampaikan sambutan dalam acara Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Bali Jagadhita VI Tahun 2025, Senin (2/6/2025). (Foto: Istimewa)

DENPASAR, INFO DEWATA – Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali membuat gebrakan dengan mengumumkan rencana ekspor arak Bali ke China. Minuman tradisional yang dulu kerap dipersekusi kini resmi menjadi komoditas ekspor. Pengiriman perdana dijadwalkan pada bulan Juni 2025 dengan total sebanyak dua kontainer atau sekitar 20 ribu botol.

Rencana tersebut disampaikan Koster dalam acara Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Bali Jagadhita VI Tahun 2025, yang digelar pada Senin, 2 Juni 2025. Menurutnya, arak Bali dipilih setelah melalui riset mendalam oleh pemerintah dan pelaku usaha dari Tiongkok terhadap berbagai jenis minuman beralkohol di sejumlah negara.

Rawat Warisan Bangsa, Ny. Putri Koster Tinjau Taman Pujaan Bangsa Margarana

“Bulan Juni ini kami akan mengekspor arak ke China. Pemerintah China bersama pelaku usahanya melakukan riset tentang minuman beralkohol di sejumlah negara, dan akhirnya memilih arak Bali dari Buleleng,” ujar Koster.

Arak dari Kabupaten Buleleng dipilih karena cita rasanya yang dinilai unggul. Hal ini menjadi bukti bahwa produk lokal Bali semakin diakui secara internasional. Koster menyebut kesuksesan ini tak lepas dari hadirnya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 Tahun 2020 yang melegalkan dan mengatur pengembangan arak Bali secara formal.

“Dulu arak diuber-uber, sekarang jadi produk keren yang bisa diekspor. Saya sendiri sehat karena rutin minum kopi arak tanpa gula,” ucapnya dengan nada berseloroh.

Dalam kesempatan itu, Koster juga menegaskan pentingnya memperketat seleksi investasi yang masuk ke Bali. Ia menyatakan bahwa pihaknya hanya akan menerima investasi yang menghormati tata ruang, budaya, serta mengutamakan pemberdayaan tenaga kerja dan pelaku usaha lokal.

“Kami ingin membenahi ekonomi Bali yang selama ini terlalu banyak mengalami lost. Semua harus dimulai dari keberpihakan pada potensi lokal, baik sumber daya ekonomi maupun manusia,” tegasnya.

Ekspor arak Bali ke China ini menjadi langkah strategis Pemerintah Provinsi Bali dalam mempromosikan produk budaya ke pasar internasional sekaligus memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan yang berbasis kearifan lokal. (*)

Bagikan