Ekonomi

BUMDes Mesari Dorong Ekonomi Desa Bantas Lewat Peternakan, Maggot, dan Insinerator

Pengoperasikan insinerator dalam unit pengelolaan sampah terpadu BUMDes Mesari di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Teknologi ini digunakan untuk mengolah sampah organik dan anorganik secara efisien demi mendukung ekonomi sirkular di tingkat desa. (Foto: Istimewa)
Pengoperasikan insinerator dalam unit pengelolaan sampah terpadu BUMDes Mesari di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Teknologi ini digunakan untuk mengolah sampah organik dan anorganik secara efisien demi mendukung ekonomi sirkular di tingkat desa. (Foto: Istimewa)

TABANAN, INFO DEWATA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mesari di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, menunjukkan langkah nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi desa lewat beragam unit usaha berbasis potensi lokal. Di bawah kepemimpinan I Made Dodik Ermawan, BUMDes ini menjelma menjadi penggerak ekonomi desa dengan menciptakan lapangan kerja, mengelola limbah, serta meningkatkan pendapatan warga secara langsung.

Unit-unit usaha yang dikelola BUMDes Mesari mencakup sektor peternakan babi, ayam kampung, bebek, hingga produksi pakan dan budidaya maggot. Selain itu, pengelolaan sampah terpadu berbasis insinerator juga menjadi terobosan penting yang menempatkan desa ini sebagai contoh inovasi ekonomi dan lingkungan yang berjalan beriringan.

Rawat Warisan Bangsa, Ny. Putri Koster Tinjau Taman Pujaan Bangsa Margarana

“Kami memaksimalkan potensi desa untuk menciptakan kesejahteraan kolektif, bukan hanya lewat produksi dan penjualan, tapi juga dengan menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Direktur BUMDes Mesari, I Made Dodik Ermawan, Rabu, 18 Juni 2025.

Seluruh kegiatan usaha tersebut berpusat di Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas. Di wilayah ini, BUMDes berperan sebagai lokomotif ekonomi yang tak hanya mengoptimalkan sumber daya alam dan manusia, namun juga memberdayakan aset desa secara produktif.

BUMDes Mesari menjalankan lima unit usaha utama:

  1. Produksi Pakan Ternak Babi, untuk memenuhi kebutuhan 50 ekor babi dan potensi penjualan ke peternak lokal.
  2. Peternakan Babi, termasuk kemitraan dengan warga untuk skala produksi yang lebih luas.
  3. Budidaya Maggot, sebagai pakan ikan lele dan koi, yang juga menjadi solusi inovatif pengelolaan limbah organik.
  4. Peternakan Ayam Kampung dan Bebek, yang menopang rantai pasok bahan pangan segar ke mitra kuliner desa.
  5. Pengelolaan Sampah Terpadu dan Insinerator, mengatasi persoalan sampah desa secara menyeluruh dengan teknologi termutakhir.

BUMDes Mesari tak hanya menghasilkan keuntungan, namun juga meningkatkan pendapatan asli desa (PAD), menyediakan pelayanan publik berbasis usaha, dan menciptakan lapangan kerja yang signifikan. Di tengah tantangan ekonomi desa pasca pandemi, model seperti ini menjadi solusi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Insinerator yang kami gunakan mampu memusnahkan limbah berbahaya dan sampah medis dengan aman, sembari mengurangi beban lingkungan,” jelas Dodik, menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang modern dan efisien.

Keberadaan unit usaha BUMDes Mesari telah menggerakkan ekonomi warga secara menyeluruh. Banyak keluarga desa kini memiliki penghasilan tambahan, baik dari beternak, produksi pakan, maupun pengelolaan sampah. Selain itu, hubungan kemitraan dengan program MBG (Mitra Binaan Gizi) juga memperluas akses distribusi bahan pangan lokal.

Dengan visi kuat dan pengelolaan profesional, BUMDes Mesari menunjukkan bahwa desa bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang mampu mengelola dan memaksimalkan potensi secara mandiri. Inisiatif ini sekaligus menjadi contoh model ekonomi desa berbasis inklusi dan inovasi yang bisa direplikasi di wilayah lain. (Sb)

Pastikan Netralitas Polisi, Polres Gianyar Razia Tempat Hiburan Malam

Bagikan