TABANAN, INFODEWATA.COM – Suasana penuh semangat kebersamaan mewarnai Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, Sabtu (9/8/2025), saat Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., meresmikan Videotron Jayaning Singasana. Layar LED raksasa ini diharapkan menjadi pusat informasi publik sekaligus memperindah wajah kota.
Peresmian dilakukan secara simbolis dengan sentuhan pada layar videotron, menandai dimulainya era baru penyampaian informasi di jantung Kota Tabanan. Fasilitas yang digagas langsung oleh Bupati Sanjaya ini disambut antusias warga dan dinilai sebagai langkah maju dalam modernisasi ruang publik serta pelayanan informasi.
Pembangunan videotron dimulai 14 Mei 2025 dan rampung pada 6 Agustus 2025, dengan waktu pengerjaan 83 hari. Proyek ini menjadi bagian dari penataan kawasan Lapangan Alit Saputra yang masuk prioritas Pemkab Tabanan dalam menciptakan ruang publik yang fungsional, nyaman, dan menarik.
Bupati Sanjaya menyampaikan rasa bangganya atas hadirnya fasilitas tersebut. “Kita harus bangga menjadi orang Tabanan, dan tetap menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh masyarakat yang berkunjung. Videotron ini bukan hanya media informasi, tetapi juga cerminan semangat kita membangun Tabanan bersama,” ujarnya.
Selain sebagai sarana informasi publik, videotron juga diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan daerah melalui iklan, sekaligus menjadi elemen estetika kota. Bupati Sanjaya menegaskan pembangunan di Lapangan Alit Saputra tidak berhenti pada videotron saja. Pemkab Tabanan masih menyiapkan sejumlah pengembangan, mulai dari perbaikan sarana umum, penambahan fasilitas hiburan, hingga ruang kreatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Lapangan ini kami harapkan bermanfaat bagi masyarakat, baik untuk bersantai, hiburan, berolahraga, maupun sebagai wadah edukasi untuk semua usia dan kalangan. Pemerintah akan terus mendampingi dan membangun bersama rakyat,” tegasnya.
Dengan hadirnya Videotron Jayaning Singasana, Pemkab Tabanan kini memiliki media modern untuk menyampaikan informasi, mempromosikan kegiatan, dan mengenalkan produk lokal. Bupati Sanjaya juga mengingatkan pentingnya mengembangkan sektor UMKM di sekitar lapangan, sehingga kawasan bernilai budaya dan sejarah ini dapat menggerakkan perekonomian tanpa kehilangan identitasnya. (*)
