Politik

Sekolah Lansia Dasarata Kembali Dibuka di Badung: Wujud Nyata Lansia Tetap Produktif dan Bermartabat

Para peserta Sekolah Lansia Dasarata Angkatan II bersama jajaran pejabat Kelurahan Kapal, BKKBN Provinsi Bali, Dinas Sosial, DP2KBP2A Badung.

BADUNG, INFO DEWATA – Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia kembali dibuktikan lewat pembukaan Sekolah Lansia Dasarata Angkatan II di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Program ini bertujuan menciptakan lansia yang sehat, aktif, dan tetap produktif di tengah masyarakat.

Sekolah Lansia Dasarata resmi dibuka kembali sebagai program pendidikan non-formal bagi warga lanjut usia. Pembukaan berlangsung di Wantilan Desa Adat Kapal pada Jumat (9/5/2025), dengan diresmikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih.

Petinju Asal Inggris Pukul Pengendara di Ubud, Usai Ditegur Ugal-ugalan di Jalan Raya

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kelurahan Kapal, BKKBN Provinsi Bali, Dinas DP2KBP2A Badung, Dinas Sosial Badung, serta sejumlah tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lokal. Adapun pelaksanaan di lapangan didukung penuh oleh Lurah Kapal, I Nyoman Adi Setiawan.

Kegiatan sekolah lansia diselenggarakan di tiga lokasi berbeda, yakni Lingkungan Muncan, Lingkungan Peken Delodan, dan Balai Serbaguna Cepaka (Lingkungan Cepaka), yang semuanya berada di wilayah Kelurahan Kapal, Mengwi.

Program dimulai sejak Mei 2025 dan akan berlangsung dalam 12 pertemuan selama setahun penuh. Ini merupakan angkatan kedua setelah sukses pada pelaksanaan sebelumnya.

Menurut Lurah Kapal, tingginya antusiasme warga lansia menjadi pendorong utama dilanjutkannya program ini. “Sekolah ini bukan hanya aktivitas rutin, tetapi ruang belajar sepanjang hayat bagi lansia agar tetap menjadi figur yang membimbing dan menginspirasi generasi muda,” ujarnya.

Sementara dr. Sukardiasih menekankan pentingnya dukungan sosial dan aktivitas mental bagi lansia. “Sekolah ini mampu mencegah isolasi sosial, menjaga kesehatan mental, dan menghindarkan mereka dari depresi,” katanya.

Setiap kelas terdiri dari 30 peserta, total 90 lansia akan dibina melalui kurikulum berbasis pemberdayaan dan kesehatan. Pendanaan kegiatan berasal dari APBD Kabupaten Badung dan pelaksanaannya difokuskan untuk mendukung misi pembangunan daerah dalam aspek pendidikan dan kesejahteraan sosial.

Dengan kembalinya Sekolah Lansia Dasarata, Pemerintah Kabupaten Badung menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya hak anak muda, tapi juga hak seluruh warga, termasuk para lansia. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana lansia dapat tetap menjadi bagian aktif dalam pembangunan sosial di Bali. (*)

Dipicu Baju Silat, Lima Warga Kupang Terlibat Pengeroyokan di Gianyar

Bagikan