Politik

Pemkab Tabanan Respons Cepat Krisis Asap TPA Mandung, Wabup Dirga Tinjau Langsung Lokasi

Petugas melakukan penyiraman di TPA Mandung, Kerambitan, Tabanan, yang dipenuhi asap akibat pembakaran gas metana dari tumpukan sampah yang menggunung.
Petugas melakukan penyiraman di TPA Mandung, Kerambitan, Tabanan, yang dipenuhi asap akibat pembakaran gas metana dari tumpukan sampah yang menggunung.

TABANAN, INFO TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan merespons cepat keluhan warga terkait kepulan asap yang terus membumbung dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan. Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, turun langsung ke lokasi pada Kamis (1/5) untuk meninjau situasi terkini dan memastikan penanganan berjalan secara serius dan terarah.

Asap tipis yang masih mengepul dari TPA Mandung diduga berasal dari pembakaran gas metana yang terakumulasi akibat suhu panas di musim kemarau. Gunungan sampah setinggi 12 meter yang telah melebihi kapasitas membuat kondisi di lokasi rawan gangguan, memicu kekhawatiran masyarakat sekitar.

Ketua DPW PSI Bali Mundur, Fokus Urus Pendidikan: Dinamika Politik dan Tantangan Kaderisasi Partai

Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga memimpin peninjauan dan penanganan awal bersama instansi terkait seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Damkar Satpol PP, dan perangkat desa setempat. Peristiwa terjadi di TPA Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Tinjauan lapangan dilakukan pada Kamis, 1 Mei 2025, menyusul keluhan warga yang telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.

Selain menjadi masalah lingkungan, kepulan asap dari TPA Mandung juga mengancam kesehatan warga dan mencerminkan tantangan serius dalam sistem pengelolaan sampah Tabanan. Krisis ini menguji ketegasan politik Pemkab Tabanan dalam menjamin kualitas hidup masyarakat.

Pemkab Tabanan mengambil langkah darurat dengan menambah volume penyiraman air dan mengoordinasikan lintas instansi untuk penanganan terpadu. Dirga juga mengusulkan pembangunan jalur melingkar agar armada air bisa menjangkau titik-titik rawan asap, meski opsi itu masih dikaji karena risiko longsor. Kepala DLH Tabanan, I Gusti Ngurah Ekayana, mengusulkan alternatif berupa pembangunan menara air permanen agar penyiraman lebih efisien dan menyeluruh.

Rapat koordinasi intensif dijadwalkan pada Jumat (2/5) untuk menyusun strategi teknis sekaligus evaluasi sistem pengelolaan yang ada. Langkah ini diharapkan menghasilkan kebijakan jangka panjang dalam menangani permasalahan sampah, yang tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga sistematis dan berkelanjutan. (*)

Bagikan