Budaya
Beranda / Budaya / Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Digelar di Pura Besakih, 14 Sulinggih Pimpin Prosesi

Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Digelar di Pura Besakih, 14 Sulinggih Pimpin Prosesi

Prosesi puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, dipuput oleh para sulinggih, Sabtu 12 April 2025.
Prosesi puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, dipuput oleh para sulinggih, Sabtu 12 April 2025.

KARANGASEM, INFO DEWATA – Puncak upacara sakral Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) digelar di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali, Sabtu (12/4/2025) bertepatan dengan Purnama Kadasa. Sebanyak 14 sulinggih memimpin prosesi utama yang dipusatkan di Penataran Agung, sebagai bagian dari rangkaian karya besar yang berlangsung selama 21 hari.

Prosesi diawali dengan melasti yang telah dilaksanakan Kamis (10/4/2025), dilanjutkan dengan mepepada, negtegang bagia pulekerti, sarad, dan tegteg bagia. Pada sore harinya, dilakukan prosesi memben sebagai penanda kesiapan menyongsong puncak karya.

Wayan Suwitra Dilaporkan Hilang Saat Mancing di Pantai Mimba, Pencarian Terus Dilakukan Tim SAR

“Puncak upacara dilaksanakan Sabtu pagi pukul 09.00 WITA dan akan dipuput oleh 14 sulinggih dari berbagai griya di Bali,” ujar Jro Mangku Widiartha, Bendesa Adat Besakih sekaligus Ketua Prawartaka Karya IBTK 2025.

Di Bale Gajah, upacara dipuput oleh para sulinggih terkemuka seperti Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten, Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, dan Ida Pedanda Suwabawa Karang Adnyana.

Sementara di Bale Peselang, upacara dipimpin oleh Ida Pandita Empu Siwa Putra Dharma Dhaksa dan Ida Pedanda Gede Jelantik Darma Purwita Karang, serta sulinggih lainnya yang mewakili berbagai wilayah di Bali.

Upacara ini turut disaksikan tokoh-tokoh penting, termasuk Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra, serta perwakilan pemerintahan seperti Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Bupati dan Walikota se-Bali.

Untuk menjaga kesucian Pura Besakih selama rangkaian upacara, pemerintah melalui Surat Edaran (SE) Nomor 08 Tahun 2025 mengimbau pemedek dan pengunjung mematuhi aturan yang berlaku. Termasuk larangan membawa tas kresek, styrofoam, dan minuman plastik sekali pakai, sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018.

Pemedek juga diminta tidak membuang lungsuran atau sisa upakara di kawasan pura dan diwajibkan membawa kembali sampah masing-masing. “Kami mengajak umat untuk ikut menjaga kesucian dan keagungan Pura Besakih sebagai pusat spiritual umat Hindu,” tegas Jro Mangku Widiartha.

Guna mengurai kepadatan pengunjung, alur pemedek menuju Pura Catur Lawa Ratu Pasek diubah. Saat tiba di lokasi, pemedek akan diarahkan oleh jagabaya ke tempat mesandekan sebelum naik menuju Bale Pesandekan dan melanjutkan persembahyangan ke areal pura.

Setelah selesai sembahyang, umat akan diarahkan ke lokasi punia dan keluar melalui pintu barat menuju pura lainnya. Sistem ini diharapkan mampu menjaga kenyamanan dan kelancaran selama berlangsungnya rangkaian IBTK.

Malam Apresiasi Seni Meriahkan HUT ke-421 Kota Singaraja: Wujud Pelestarian Budaya dan Semangat Persatuan

Karya Ida Bhatara Turun Kabeh tahun ini akan berlangsung selama 21 hari, dengan upacara penutup atau penyineban dijadwalkan pada Sabtu (3/5/2025). Selama periode ini, umat Hindu dari berbagai daerah di Bali akan berbondong-bondong tangkil untuk memohon kerahayuan jagat dan restu spiritual dari Ida Bhatara di Pura Besakih. (*)

Bagikan