BULELENG, INFO DEWATA – Gubernur Bali, Wayan Koster, kembali menunjukkan komitmen politiknya terhadap percepatan pembangunan di wilayah Bali Utara. Dalam sambutannya pada pembukaan Malam Apresiasi Seni memperingati HUT ke-421 Kota Singaraja, Sabtu (5/4/2025), Koster menegaskan bahwa dua proyek strategis, yaitu lanjutan pembangunan Shortcut Singaraja–Mengwi dan pengembangan kawasan Turyapada Tower, akan menjadi prioritas tahun ini.
Gubernur Koster mengumumkan bahwa pembangunan jalan Shortcut Singaraja–Mengwi telah memasuki tahap tender, dan titik 9 dan 10 akan mulai dikerjakan tahun 2025. Proyek ini akan terus berlanjut hingga titik 11 dan 12, yang membentang dari wilayah Bangkiang Sidem menuju Desa Ambengan. Ia menyampaikan harapan besar agar pembangunan ini selesai tepat waktu dan membawa manfaat nyata bagi mobilitas masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Koster di hadapan publik, didampingi Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Gede Supriatna. Ketiganya secara politis menunjukkan soliditas antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjamin kelanjutan pembangunan di Buleleng sebagai bagian dari pemerataan infrastruktur di Bali.
Deklarasi komitmen pembangunan tersebut disampaikan pada Sabtu, 5 April 2025, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Sukasada, dalam rangkaian kegiatan HUT ke-421 Kota Singaraja.
Menurut Koster, keberadaan shortcut akan mempercepat waktu tempuh antara Buleleng dan Denpasar serta memberikan kenyamanan perjalanan bagi masyarakat. Lebih jauh, langkah ini dinilai sebagai bagian dari agenda strategis pemerataan pembangunan yang selama ini dinilai timpang antara Bali Selatan dan Bali Utara. Secara politik, proyek ini memperkuat citra kepemimpinan Koster sebagai gubernur yang memperjuangkan pembangunan berkeadilan.
Proyek shortcut saat ini telah memasuki tahap tender untuk titik 9 dan 10. Gubernur menyatakan seluruh pendanaam termasuk pengembangan lanjutan Turyapada Tower sepenuhnya berasal dari APBD Provinsi Bali dengan alokasi sebesar Rp 270 miliar pada tahun 2025.
Selain shortcut, Koster juga menegaskan pembangunan tahap kedua Turyapada Tower, yang ditargetkan selesai pertengahan 2026. Tower ini diproyeksikan menjadi ikon wisata baru Bali Utara, sekelas Menara Eiffel di Paris dan Tokyo Tower di Jepang. Tak hanya sebagai objek wisata, tower ini juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
“Ini satu-satunya tower ikonik dan tertinggi di Indonesia. Pusat pertumbuhan ekonomi dan simbol kemajuan Buleleng akan berada di sini,” tegasnya.
Dengan langkah politik yang terencana, Wayan Koster kembali menguatkan narasi pembangunan yang merata dan berkelanjutan di Bali. Ini menjadi sinyal bahwa Buleleng tak lagi sekadar menjadi penonton pembangunan, tetapi pemain utama dalam peta strategis politik pembangunan Bali ke depan. (*)