DENPASAR, INFODEWATA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kini tengah menyiapkan lahan pengelolaan sampah berkapasitas 1.000 ton per hari untuk wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Penyiapan lahan tersebut merupakan tindak lanjut dari penugasan langsung Pemerintah Pusat kepada Pemprov Bali dalam upaya mengatasi persoalan sampah di Pulau Dewata.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan bahwa penanganan sampah di dua wilayah tersebut menjadi prioritas karena volume sampah harian yang cukup tinggi dan berdampak langsung pada lingkungan serta sektor pariwisata. “Pemerintah pusat telah menugaskan kami untuk mempersiapkan lahan pengelolaan sampah yang mampu menampung hingga 1.000 ton per hari, sebagai solusi berkelanjutan bagi Denpasar dan Badung,” ujar Koster di Jayasabha, Denpasar, Jumat (3/10/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Koster menerima audiensi dari perusahaan asal Belanda, Harvest Waste, yang datang bersama Direktur Bisnis dan Komersial PLN Indonesia Power, Muhammad Imaduddin. Kedatangan perusahaan tersebut berkaitan dengan proses tender teknologi yang akan digunakan dalam proyek pengelolaan sampah di Bali.
Gubernur Koster berharap, proses kerja sama dan pemilihan teknologi pengolahan dapat dilakukan secara efektif melalui Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara) agar implementasi proyek dapat segera berjalan. “Kami berharap proyek ini dapat difasilitasi oleh Danantara agar proses investasi dan teknologi bisa dilakukan dengan cepat, tepat, dan transparan,” ujarnya.
Koster menegaskan, penanganan sampah di Bali tidak hanya menyangkut persoalan kebersihan, tetapi juga bagian dari visi besar untuk mewujudkan Bali Era Baru yang hijau, bersih, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Rentin, yang turut mendampingi dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik agar sistem pengelolaan sampah dapat dilakukan dari hulu ke hilir, dengan teknologi ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik daerah Bali.
“Kami berharap kolaborasi dengan investor dan penyedia teknologi internasional seperti Harvest Waste dapat menghadirkan sistem pengelolaan sampah modern yang efisien dan berdaya guna tinggi,” ujar Rentin.
Dengan terwujudnya fasilitas pengelolaan sampah berkapasitas besar ini, diharapkan Bali mampu mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tradisional serta memperkuat komitmen menuju pulau yang bersih dan lestari.