Politik

Gubernur Koster Evaluasi Layanan Bandara Ngurah Rai Demi Wujudkan Pariwisata Berkualitas

Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran terkait meninjau langsung fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai bagian dari evaluasi peningkatan pelayanan demi mewujudkan pariwisata berkualitas. (Foto: Istimewa)
Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran terkait meninjau langsung fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai bagian dari evaluasi peningkatan pelayanan demi mewujudkan pariwisata berkualitas. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, INFODEWATA.COM – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan pentingnya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu gerbang utama pariwisata Bali dan wajah Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, ia melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan di bandara tersebut, Senin (22/9).

Dalam evaluasi itu, Koster menyoroti sejumlah permasalahan utama, mulai dari antrean imigrasi yang panjang, waktu tunggu bagasi yang terlalu lama hingga mencapai 1,5 jam, serta praktik marketing transportasi yang kerap mengganggu wisatawan yang baru tiba. “Bandara ini wajahnya Bali, wajahnya Indonesia. Maka pelayanannya harus benar-benar berkualitas,” ujarnya.

Menko AHY Siap Dukung Gubernur Wayan Koster Atasi Masalah Sampah, Kemacetan, dan Tata Ruang di Bali

Menindaklanjuti evaluasi tersebut, berbagai pihak terkait langsung bergerak cepat. Di bidang keimigrasian, jumlah petugas ditambah serta sistem autogate dimaksimalkan sehingga proses pemeriksaan hanya memakan waktu kurang dari satu menit.

Pada layanan bagasi, pihak bandara menambah personel serta menerapkan sistem double line loading. Target baru ditetapkan, yaitu bagasi pertama harus tiba dalam waktu maksimal 15 menit dan bagasi terakhir tidak lebih dari 30 menit.

Dari sisi fasilitas, koridor terminal diperluas, toilet dan konter check-in dipercantik, serta direncanakan konsep green airport dengan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Bea Cukai juga menyiapkan jalur khusus bagi penumpang yang belum mengisi formulir deklarasi.

Selain itu, pihak pengelola bandara menertibkan agen transportasi yang kerap mengganggu penumpang, serta memasang pengumuman resmi terkait pungutan wisatawan asing atau Tourist Levy Bali dalam berbagai bahasa, termasuk Mandarin.

Koster menegaskan bahwa perombakan ini merupakan komitmen bersama untuk menghadirkan pariwisata Bali yang berkualitas. “Kami ingin setiap wisatawan merasakan pengalaman terbaik sejak pertama kali menjejakkan kaki di Bali,” tegasnya. (*)

Bagikan