JEMBRANA, INFO DEWATA – Peristiwa mengejutkan terjadi di atas Kapal Motor Penumpang (KMP) Bintang Balikpapan yang sedang menyeberang Selat Bali dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Kamis (19/6/2025) dini hari.
Sebuah truk bermuatan pisang mendadak terguling akibat dihantam gelombang tinggi, menimpa dua kendaraan lainnya yang terparkir di dek kapal.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 01.50 Wita, tak lama setelah kapal bertolak dari Pelabuhan Ketapang. Truk jenis Mitsubishi Colt Diesel dengan nomor polisi N 9134 YH terguling ke sisi kiri kapal, hingga menyebabkan muatan pisang berserakan dan menghantam mobil pikap serta sebuah mobil Avanza yang terparkir di dekatnya.
Pengawas Satuan Pelaksana (Wasatpel) Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Mahardika, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, faktor cuaca menjadi penyebab utama peristiwa ini.
“Kondisi cuaca di Selat Bali sangat dinamis dan sulit diprediksi. Gelombang tinggi bisa datang sewaktu-waktu, karena itu kendaraan harus selalu diikat (lashing) dengan benar saat berada di dalam kapal,” ujar Mahardika.
Ia menegaskan pentingnya prosedur pengamanan kendaraan bermuatan saat menyeberang di laut, terutama ketika cuaca sedang tidak bersahabat. Tindakan preventif seperti pengikatan kendaraan bisa meminimalisir risiko kerusakan maupun kecelakaan di atas kapal.
Evakuasi truk yang terguling selesai dilakukan sekitar pukul 02.35 Wita. Seluruh kendaraan yang terdampak kemudian dipindahkan ke area parkir Landing Craft Machine (LCM) di Pelabuhan Gilimanuk untuk keperluan pendataan dan proses asuransi. Sementara itu, KMP Bintang Balikpapan berhasil bersandar dengan aman di Dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang diprediksi terjadi di sejumlah perairan Bali pada periode 20–23 Juni 2025.
Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di Selat Bali bagian selatan, perairan selatan Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan. BMKG mengimbau masyarakat, khususnya pelaku transportasi laut dan nelayan, agar tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan selama beraktivitas di laut. (*)