Peristiwa

Sarang Berisi 39 Telur, King Kobra Raksasa Ditemukan di Desa Bunutin Tabanan

Petugas Yayasan Reptil Asih Tabanan mengevakuasi seekor ular king kobra yang ditemukan bersama sarangnya di wilayah Desa Bunutin, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. (Foto: Istimewa)
Petugas Yayasan Reptil Asih Tabanan mengevakuasi seekor ular king kobra yang ditemukan bersama sarangnya di wilayah Desa Bunutin, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. (Foto: Istimewa)

TABANAN, INFODEWATA.COM – Temuan ular berbisa kembali menghebohkan warga Kabupaten Tabanan. Seekor ular king kobra berukuran besar ditemukan di wilayah Desa Bunutin, Kecamatan Marga, pada Sabtu (20/12/2025), bersama sarangnya yang berisi puluhan telur.

Ular king kobra tersebut diketahui memiliki panjang sekitar 250 sentimeter dengan lingkar tubuh mencapai 13 sentimeter. Di lokasi yang sama, petugas juga menemukan sarang dengan kedalaman sekitar 35 sentimeter, lebar 83 sentimeter, serta lingkar sarang mencapai 209 sentimeter. Di dalam sarang itu terdapat sebanyak 39 butir telur king kobra.

Mahfud MD Tegaskan Reformasi Polri Fokus Berantas “Backing-backingan” di Bali

Ketua Yayasan Reptil Asih Tabanan, Ni Putu Astridayanty, menjelaskan bahwa Kabupaten Tabanan saat ini menjadi wilayah dengan jumlah temuan king kobra tertinggi dibandingkan daerah lain di Bali. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh semakin berkurangnya predator alami di habitat liar.

“Menurunnya populasi predator seperti biawak, elang, burung hantu, burung sawan hujan, hingga kucing hutan menyebabkan telur dan anakan king kobra memiliki peluang hidup yang lebih tinggi,” jelas Astridayanty.

Ia menambahkan, berkurangnya predator alami tersebut dipicu oleh perburuan liar serta menyusutnya habitat alami satwa. Dampaknya, tingkat keberhasilan menetas dan bertahannya hidup anakan king kobra meningkat signifikan, sehingga temuan ular berbisa ini kian sering terjadi di wilayah Tabanan.

Sehubungan dengan temuan tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di kebun, semak-semak, maupun lahan pertanian. Musim hujan disebut sebagai periode bertelurnya king kobra, sehingga potensi kemunculan ular berbisa di lingkungan sekitar dinilai lebih tinggi.

Pihak terkait juga mengingatkan warga agar tidak bertindak sendiri jika menemukan ular berbisa, melainkan segera melaporkan kepada petugas atau lembaga yang berkompeten guna menghindari risiko yang membahayakan keselamatan. (*)

Bagikan