BULELENG, INFODEWATA.COM – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah milik warga di Banjar Dinas Nangka, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng pada Jumat (24/10/2025) siang. Akibat peristiwa ini, sang pemilik rumah mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta setelah seluruh barang berharganya ludes dilalap api.
Rumah yang terbakar diketahui milik Ketut Narta (72), seorang petani cengkeh dan kopi di wilayah setempat. Kebakaran yang berlangsung selama sekitar dua setengah jam tersebut menghanguskan berbagai harta benda, di antaranya 250 kilogram cengkih, 50 kilogram kopi, sertifikat tanah, surat-surat berharga, barang elektronik, serta uang tunai sebesar Rp20 juta.
Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, menjelaskan bahwa kebakaran bermula sekitar pukul 12.00 WITA. Saat itu, menantu korban sedang memasak tuak menggunakan tungku di dapur untuk membuat gula merah. Namun, setelah menyalakan api, menantu korban meninggalkan rumah untuk membantu tetangga yang sedang menggelar hajatan.
“Celakanya, menantu korban kemudian meninggalkan rumah untuk membantu tetangga yang mempunyai hajatan,” ujar Iptu Yohana saat dikonfirmasi, Sabtu (25/10/2025).
Sekitar dua setengah jam kemudian, Narta yang baru pulang dari mencari pakan burung bersama Nengah Cipta Yasa, mendapati api telah membakar seisi rumahnya. Ia berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun upayanya sia-sia karena kobaran api sudah terlalu besar.
Saksi kemudian menghubungi Kadek Widiantika untuk meminta bantuan warga. Rumah ini lokasinya cukup jauh dari pemukiman lain, dan akses mobil pemadam juga tidak ada, jelas Iptu Yohana.
Setelah upaya keras warga, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.30 WITA. Meski demikian, seluruh harta benda milik Narta sudah habis terbakar. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menyimpulkan bahwa sumber api diduga berasal dari tungku dapur tempat memasak tuak yang merambat ke seluruh bagian rumah.
Menutup pernyataannya, Iptu Yohana mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam menggunakan api terbuka di dapur atau saat melakukan pembakaran. “Apabila akan meninggalkan tempat karena suatu urusan, pastikan dulu api benar-benar padam,” tandasnya. (*)
