Peristiwa

Pria Asal Tabanan Nyaris Bunuh Diri di Jembatan Tukad Bangkung, Aparat Cegah Tragedi dan Soroti Isu Kesehatan Mental

Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya saat memberikan keterangan pers terkait keberhasilan aparat mencegah aksi bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Badung, Kamis (8/5/2025).
Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya saat memberikan keterangan pers terkait keberhasilan aparat mencegah aksi bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Badung, Kamis (8/5/2025).

BADUNG, INFO DEWATA – Upaya bunuh diri nyaris terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, yang dikenal sebagai jembatan tertinggi di Asia. Insiden itu memantik perhatian tak hanya dari aspek keamanan, tetapi juga membuka diskursus politik soal kesehatan mental di tengah geliat pariwisata Bali yang terus digenjot.

Seorang pria berinisial IGD, asal Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, diamankan aparat Polsek Petang setelah diduga hendak mengakhiri hidupnya di Jembatan Tukad Bangkung. Aksi itu diduga dilatarbelakangi persoalan asmara.

Eks Perbekel Bongkasa Divonis 4 Tahun Penjara karena Korupsi Fee Proyek Pura

Aksi cepat tanggap dilakukan oleh Bripda I Made Rama Adi Putra dari Polsek Petang yang pertama kali menerima informasi dari anggota Polres Gianyar mengenai ancaman bunuh diri. Setelah berkoordinasi melalui WhatsApp Grup internal, Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya langsung menginstruksikan Unit Kecil Lengkap (UKL) untuk menyisir lokasi.

Peristiwa ini berlangsung di sekitar kawasan Desa Getasan dan Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pada Kamis pagi (8/5/2025). Pria yang diduga pelaku dicegat di Jalan Br. Sandakan, tak jauh dari Jembatan Tukad Bangkung, destinasi yang dikenal sebagai ikon wisata ekstrem.

Menurut keterangan resmi Kapolsek Petang, IGD mengaku hendak bunuh diri karena sakit hati terhadap kekasihnya. Ia bahkan sempat merekam video berisi pernyataan menuju “Tukad Bangkung”, yang menyiratkan niat untuk mengakhiri hidup.

Setelah dicegat, IGD langsung diamankan ke Polsek Petang dan keluarga terdekat segera dihubungi. Kapolres Badung AKBP M. Arif Batubara mengapresiasi respon cepat personel Polsek Petang dalam mencegah tragedi. “Tindakan cepat seperti ini adalah bentuk nyata dari perlindungan dan pelayanan Polri kepada masyarakat,” ujarnya.

Kejadian ini menjadi pengingat serius bahwa kesehatan mental bukan isu pribadi semata, melainkan bagian dari stabilitas sosial yang berdampak langsung pada citra Bali sebagai destinasi pariwisata internasional. Jembatan Tukad Bangkung yang kerap dijadikan objek wisata adrenalin kini menjadi sorotan karena rawan dijadikan lokasi aksi bunuh diri.

Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan pariwisata didesak untuk memperkuat program-program literasi mental dan konseling publik, terutama di wilayah-wilayah wisata strategis. “Kami harus mulai berpikir bahwa keamanan jiwa wisatawan dan warga lokal adalah bagian dari sistem pariwisata yang beradab,” ujar salah satu tokoh adat setempat yang enggan disebutkan namanya. (*)

Bagikan