BULELENG, INFO DEWATA – Menjelang Hari Raya Galungan, sejumlah titik jalan berlubang di ruas jalan nasional Singaraja–Seririt, Buleleng, Bali, mulai ditambal melalui kerja sama antara Polres Buleleng, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, serta para pengusaha lokal. Inisiatif ini menjadi langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur jalan demi mendukung kenyamanan dan kelancaran mobilitas ekonomi masyarakat di Bali Utara.
Sedikitnya, 10 titik jalan berlubang ditangani dalam kegiatan yang berlangsung pada Senin, 21 April 2025 tersebut. Wakapolres Buleleng, Kompol I Gusti Agung Made Ari Herawan, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil menyusul seringnya laporan kecelakaan tunggal akibat jalan rusak, meskipun banyak korban memilih tidak melaporkannya secara resmi.
“Kami berinisiatif melakukan penambalan jalan dengan harapan dapat meminimalisasi angka kecelakaan serta mendukung aktivitas ekonomi warga, terutama menjelang perayaan besar Galungan,” ujar Kompol Gusti Herawan.
Material yang digunakan untuk penambalan berupa cor semen dan aspal, dengan pengerjaan dilakukan pada pagi hari guna mempercepat proses pemadatan. Untuk menjaga kelancaran lalu lintas selama pengerjaan, sistem buka tutup jalan diterapkan di beberapa titik dengan pengamanan dari satuan lalu lintas.
Langkah ini juga mendapat dukungan dari empat pengusaha lokal yang bergotong royong menyediakan material seperti semen dan kerikil. Salah satu pengusaha, Wirasanjaya, menyatakan bahwa kolaborasi ini penting di tengah keterbatasan anggaran pemerintah.
“Anggaran efisiensi membuat banyak program pemeliharaan infrastruktur terhambat. Kami berharap melalui sinergi ini, perbaikan jalan bisa tetap berjalan demi mendukung roda ekonomi masyarakat,” jelas Wirasanjaya.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, membenarkan bahwa tahun ini pihaknya hanya mengelola anggaran pemeliharaan jalan sebesar Rp 30 miliar, sehingga prioritas difokuskan pada kerusakan parah. Dukungan swadaya dari pengusaha, menurutnya, menjadi solusi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur jalan yang lebih layak.
“Dengan anggaran terbatas, tidak semua kerusakan jalan bisa segera diperbaiki. Kerja sama lintas sektor seperti ini sangat membantu mempercepat perbaikan tanpa harus menunggu prosedur panjang,” ujar Adiptha.
Melalui kolaborasi ini, selain meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan, diharapkan pula aktivitas perekonomian di jalur utama Bali Utara tetap berjalan lancar, khususnya selama momentum perayaan Galungan yang biasanya meningkatkan mobilitas barang dan orang. (*)