BADUNG, INFODEWATA.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Badung pada Rabu (10/9/2025) menyebabkan banjir bandang di kawasan Jalan Raya Kerobokan–Canggu. Peristiwa tersebut menelan korban jiwa setelah sepasang suami istri (pasutri) terseret arus deras saat mobil yang mereka tumpangi terjebak banjir.
Dari informasi yang dihimpun, dua mobil terseret derasnya arus banjir. Salah satunya ditumpangi oleh Jumayedi bersama istrinya, Endang Cafyaning Ayu (42). Dalam proses evakuasi, Jumayedi ditemukan selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun, istrinya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Klecung, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara.
Camat Kuta Utara Putu Eka Permana membenarkan peristiwa tersebut. Ia sempat menemui anak korban yang masih menunggu kabar ibunya saat sang ayah telah berhasil dievakuasi. “Derasnya arus air berasal dari wilayah utara akibat jebolnya tanggul di kawasan Mengwi. Air kemudian meluap hingga menyebabkan banjir bandang dan melumpuhkan arus lalu lintas,” jelasnya.
Untuk evakuasi mobil korban yang ringsek, warga bersama petugas dibantu alat berat dari Dinas PUPR. Proses evakuasi dilakukan hingga sore hari di sekitar Pasar Pengosari, Kerobokan. “Mobil korban jatuh ke selokan yang jebol dan sudah berhasil dievakuasi,” tambahnya.
Kondisi banjir di Jalan Raya Kerobokan–Canggu kini mulai surut. Warga setempat sudah melakukan pembersihan, meskipun pendataan rumah terdampak belum rampung.
Muhammad Saiful (26), anak korban, masih syok menerima kenyataan ibunya meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Ia menceritakan bahwa sebelum kejadian, ibunya sempat menghubunginya. “Sekitar pukul 04.10 Wita, ibu telepon saya bilang mobil mereka terjebak banjir di dekat Pasar Pengosari Kerobokan. Saat saya coba hubungi lagi sekitar pukul 06.00 Wita, sudah tidak ada jawaban,” ungkapnya.
Saiful mengaku sempat ikut mencari keberadaan ibunya sebelum akhirnya mendapat kabar duka bahwa Endang ditemukan meninggal dunia di proyek vila Banjar Klecung, Kerobokan Kelod.
Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Gede Kerobokan, I Made Gede Gunarsa, menyampaikan bahwa banjir mulai menggenangi kawasan Pasar Pengosari sekitar pukul 04.30 Wita. Jalan utama depan pasar terendam air hingga tidak terlihat. “Kami bersama juru parkir segera menutup akses jalan dari timur ke barat karena kondisi sangat berbahaya,” ujarnya.
Peristiwa nahas ini menambah daftar korban akibat banjir besar yang melanda Badung dan Denpasar. Aparat bersama warga masih terus melakukan evakuasi dan pendataan kerugian di sejumlah titik terdampak. (*)
