Peristiwa

Lubang Besi Joint di Jalur Denpasar–Gilimanuk Abiantuwung Dikeluhkan Pengendara, Balai Jalan Nasional Lakukan Kajian Ulang

Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga bersama jajaran Balai Jalan Nasional dan Dinas PUPRPKP Tabanan meninjau kondisi sambungan jembatan (joint) di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, yang dikeluhkan pengguna jalan akibat rawan kecelakaan. (Foto: Istimewa)

TABANAN, INFODEWATA.COM – Kondisi besi joint atau sambungan jembatan di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, kembali dikeluhkan para pengguna jalan. Pasalnya, lubang pada bagian sambungan besi jembatan tersebut kerap menjadi penyebab kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor.

Berdasarkan keterangan warga, lubang di bagian joint jembatan itu sangat berisiko, terlebih saat musim hujan ketika genangan air menutupi permukaan jalan. Banyak pengendara yang tak menyadari keberadaan lubang hingga tergelincir. Sejumlah korban bahkan dilaporkan mengalami luka serius, dan beberapa di antaranya meninggal dunia.

Grebeg Sampah Warnai HUT ke-532 Kota Singasana, 6.532 Peserta Bergerak Serentak di Tabanan

Menindaklanjuti keluhan masyarakat, Balai Jalan Nasional bersama Pemerintah Kabupaten Tabanan turun langsung meninjau lokasi pada Rabu (12/11/2025). Peninjauan ini dipimpin oleh Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga bersama Plt. Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, serta jajaran Bidang Bina Marga.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) I.II PJN I Bali, Pramono Yulianto, menjelaskan bahwa pihaknya segera melakukan kajian ulang terhadap kondisi joint jembatan tersebut. Hasil kajian itu nantinya akan menjadi dasar dalam menentukan langkah penanganan yang tepat.

“Untuk kajian tidak lama, paling dua sampai tiga hari sudah selesai. Setelah itu, baru bisa ditentukan langkah perbaikan selanjutnya,” jelas Pramono.

Sebagai langkah sementara, Balai Jalan Nasional akan menutup lubang yang ada menggunakan aspal untuk mengurangi risiko kecelakaan. Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, pihaknya akan menunggu hasil kajian apakah joint jembatan perlu diganti atau dilakukan perbaikan struktural.

Pramono juga memastikan bahwa secara umum jembatan dan joint masih berfungsi dengan baik, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk melintas.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Darmasaputra menuturkan bahwa sambungan jembatan tersebut sebenarnya sudah pernah diperbaiki, namun kembali rusak akibat terkikisnya lapisan aspal seiring waktu.

“Kami berharap kajian cepat selesai agar penanganan jangka panjang bisa segera dilakukan. Jangan sampai ada lagi korban akibat kondisi jalan seperti ini,” ujarnya.

Dedy juga mengimbau agar Balai Jalan Nasional memperluas evaluasi ke titik-titik jembatan lain di jalur Denpasar–Gilimanuk yang mengalami kondisi serupa. (*)

Jenazah Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tergantung di Sidakarya, Polisi Selidiki Dugaan Ulah Pati

Bagikan