Peristiwa

Terseret Ombak Saat Menjaring Ikan, Lansia Ditemukan Tewas di Pantai Padanggalak

Petugas dan warga mengevakuasi jenazah korban terseret ombak di Pantai Padanggalak, Kamis (24/4).
Petugas dan warga mengevakuasi jenazah korban terseret ombak di Pantai Padanggalak, Kamis (24/4).

DENPASAR, INFO DEWATA – Seorang pria lanjut usia bernama Wayan Mura (75) ditemukan meninggal dunia setelah terseret ombak saat menjaring ikan di Pantai Biaung, Denpasar Timur, pada Kamis (24/4/2025). Jenazahnya ditemukan beberapa jam kemudian di Pantai Padanggalak oleh warga yang sedang menjaring ikan.

Korban terseret ombak besar saat menjaring ikan di laut menggunakan alat tradisional dan pelampung ban dalam. Setelah dinyatakan hilang, jasad korban ditemukan mengambang di Pantai Padanggalak, sekitar dua kilometer dari lokasi awal ia menjaring ikan.

WNA Rusia Ditemukan Tewas Mencurigakan di Guest House Kerobokan, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan

Korban diketahui bernama Wayan Mura, warga lansia berusia 75 tahun. Proses pencarian melibatkan jajaran Polsek Denpasar Timur, Polresta Denpasar, tim Balawista, Basarnas, dan masyarakat sekitar. Penemuan jasad dilaporkan oleh Johan Alexson Yusuf (16), seorang remaja yang sedang menjaring ikan di tepi pantai bersama temannya.

Peristiwa bermula di Pantai Biaung, Denpasar Timur, sekitar pukul 09.00 WITA saat korban mulai menjaring ikan. Korban ditemukan pada pukul 14.50 WITA di Pantai Padanggalak, tepatnya di depan eks Taman Festival.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Dentim Kompol Ketut Tomiyasa, korban terseret ombak besar saat menjaring ikan di tengah laut. Ombak yang datang tiba-tiba menghantam lokasi korban, membuatnya hilang dari pandangan. Hanya pelampung yang digunakan korban ditemukan mengapung di permukaan laut.

Jasad korban ditemukan secara tidak sengaja oleh Johan, yang mengira tangan mengambang tersebut adalah benda asing dan melemparkan jaring ke arahnya. Setelah ditarik ke tepi pantai, Johan terkejut bahwa itu adalah tubuh manusia. Penemuan ini segera dilaporkan ke pihak berwajib.

Saksi mata, Wayan Wardika (60), yang saat itu tengah memancing di sekitar lokasi kejadian, melihat ombak besar menghantam tempat korban menjaring ikan. Namun, ia tidak menyadari korban telah hilang hingga beberapa saat kemudian pelampung korban terlihat mengambang tanpa pemilik. Pihak keluarga korban juga melakukan ritual di pantai sebagai bagian dari permohonan keselamatan dan petunjuk selama proses pencarian.

Jenazah korban kemudian dibawa kembali ke Pantai Biaung sebagai tempat kejadian awal, sebelum akhirnya diantar ke rumah duka menggunakan mobil pikap. Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut secara hukum.

Bagikan