BADUNG, INFO DEWATA – Polisi akhirnya mengungkap motif di balik aksi bunuh diri yang dilakukan Ni Kadek MS (21), yang menggemparkan warga usai tubuhnya ditemukan di dasar jurang Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Badung, pada Kamis, 3 April 2025.
Korban diduga kuat nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan tertinggi di Bali tersebut. Peristiwa ini sontak mengejutkan warga, terlebih setelah motor Honda PCX miliknya ditemukan terparkir di tepi jembatan, sementara ia sendiri sempat terlihat menangis sebelum menghilang.
Korban bernama Ni Kadek MS, seorang perempuan berusia 21 tahun. Identitas dan motif di balik tindakannya sebelumnya menjadi bahan spekulasi publik dan netizen, termasuk isu tak berdasar mengenai kehamilan dan putus cinta.
Insiden tragis ini terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pada Kamis pagi, 3 April 2025. Jenazah korban ditemukan di dasar jurang oleh tim pencari tak lama setelah ia dilaporkan hilang dari lokasi.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengungkap bahwa motif di balik tindakan korban berkaitan dengan tekanan dari utang pinjaman online (pinjol). Kapolsek Petang AKP I Nyoman Arnaya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan ponsel korban ditemukan beberapa pesan penagihan dari empat aplikasi pinjol berbeda, dengan total tagihan sekitar Rp 1 juta.
Meskipun nilainya tergolong kecil, tekanan dan intimidasi dari pihak penagih tampaknya cukup mempengaruhi kondisi psikologis korban. Salah satu pesan dari penagih berbunyi, “Sudah ditunggu sampai sore, kok tidak ada mentransfer.”
Polisi memeriksa ponsel korban dan menelusuri riwayat komunikasinya. Tidak ditemukan indikasi korban hamil atau mengalami konflik asmara seperti yang sempat tersebar di media sosial. Pihak keluarga pun mengaku tidak mengetahui adanya permasalahan utang tersebut.
Hasil visum dari RS Mangusada Kapal juga menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau hal mencurigakan lainnya pada tubuh korban, memperkuat dugaan bahwa korban memang mengakhiri hidupnya sendiri.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Sekaligus menjadi pengingat akan bahaya tekanan psikologis dari pinjaman online yang semakin marak di kalangan generasi muda. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai isu liar yang beredar di media sosial, terutama terkait kasus sensitif seperti ini. (*)