Peristiwa

Bocah 10 Tahun Terseret Arus di Muara Biaung, Ayah Histeris Temukan Anaknya Tak Bernyawa di Pantai Padanggalak

Petugas dan warga berkumpul di tepi Pantai Padanggalak saat proses evakuasi jenazah bocah yang terseret arus dari Muara Biaung. (Foto: Istimewa)
Petugas dan warga berkumpul di tepi Pantai Padanggalak saat proses evakuasi jenazah bocah yang terseret arus dari Muara Biaung. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, INFODEWATA.COM – Suasana duka menyelimuti keluarga Adi (39), warga asal Lombok Tengah yang tinggal di Batubulan, setelah putranya, Arga Aditya Rizki (10), ditemukan meninggal dunia akibat terseret arus laut dari Muara Biaung hingga terdampar di Pantai Padanggalak, Denpasar Timur, Jumat (28/11/2025) sore.

Peristiwa memilukan ini bermula ketika Arga tengah bermain dan mandi bersama teman-temannya di Muara Biaung sekitar pukul 14.30 WITA. Arus deras tiba-tiba menyeret tubuh bocah tersebut hingga hilang dari pantauan. Upaya pencarian segera dilakukan oleh warga dan petugas, namun nasib tragis tak bisa dihindari.

Jalan Nasional Denpasar–Gilimanuk di Selemadeg Ambles, Arus Lalu Lintas Sempat Terganggu

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Ketut Tomiyasa, menjelaskan bahwa kabar kecelakaan tersebut pertama kali disampaikan kepada Adi oleh istrinya. “Saat pulang dari sawah, sang ayah diberitahu bahwa anak mereka mengalami kecelakaan laut di Pantai Padanggalak,” ujarnya.

Mendengar kabar itu, Adi langsung meminta temannya untuk mengantar menuju lokasi penemuan. Dalam perjalanan, kecemasan dan ketakutan menyelimuti dirinya hingga akhirnya tiba di Pantai Padanggalak. Namun sesampainya di sana, ia hanya mampu terpaku melihat jasad putranya telah terbaring lemas dengan celana pendek jeans warna abu-abu.

“Saat tiba di lokasi, korban sudah ditemukan dalam kondisi lemas, mulut terbuka, dan mata terpejam,” tambah Kompol Tomiyasa.

Tubuh Arga pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing bernama Dominggus Malli Mesa sekitar pukul 17.00 WITA. Dominggus melihat sosok bocah mengapung di pinggir laut sebelum kemudian menariknya ke darat. Sayangnya, Arga sudah tidak bernapas saat dievakuasi.

Adi tak kuasa menahan tangis saat melihat putranya terbujur kaku. Ia kemudian membawa jenazah sang anak ke RS Prof. dr. IGNG Ngoerah Denpasar untuk penanganan lebih lanjut.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di wilayah perairan, khususnya kawasan muara dan pantai yang memiliki arus kuat. (*)

Bagikan