BADUNG, INFO DEWATA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi mengoperasikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya di Badung, Bali, pada Jumat, 14 Juni 2025. Fasilitas ini dirancang sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini nasional, terutama untuk gempa bumi dan tsunami, menggantikan fungsi utama di Jakarta bila terjadi gangguan operasional.
Peresmian dilakukan langsung oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang menegaskan bahwa pembangunan gedung ini merupakan wujud nyata dari komitmen negara dalam memperkuat ketahanan menghadapi bencana.
“Kehadiran gedung ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi cerminan kesiapsiagaan bangsa dalam menyelamatkan nyawa manusia. Ini adalah bagian dari transformasi sistem mitigasi bencana nasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Dwikorita dalam sambutannya.
Gedung ini merupakan bagian dari proyek Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang didukung Bank Dunia. Sebagai command center kedua nasional, fasilitas ini juga akan menjadi pusat penyebaran informasi kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul strategis dalam jaringan mitigasi bencana di kawasan Asia-Pasifik.
Secara teknis, gedung ini dilengkapi pusat komando 24 jam, sistem komunikasi kebencanaan, pusat data dan informasi, serta struktur bangunan tahan gempa dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) produksi dalam negeri. Menariknya, desain arsitekturnya mengadopsi nilai-nilai lokal Bali, terinspirasi dari filosofi Udeng, simbol keharmonisan antara manusia dan alam.
Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), turut hadir dalam acara peresmian dan memberikan apresiasi tinggi atas upaya BMKG.
“Dengan pusat komando seperti ini, informasi bencana bisa disampaikan lebih cepat ke wilayah-wilayah terdampak, sehingga korban dapat diminimalkan. Apalagi sejak awal tahun hingga pertengahan Juni ini, telah terjadi lebih dari 1.700 kejadian bencana di Indonesia,” jelas Suharyanto.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menyambut baik kehadiran fasilitas nasional tersebut di Pulau Dewata. Ia menyampaikan kesiapan penuh Pemerintah Provinsi Bali untuk bersinergi bersama BMKG demi meningkatkan rasa aman masyarakat Bali terhadap ancaman bencana.
“Kami berkomitmen menjaga koordinasi antarlembaga agar informasi real-time dari BMKG bisa langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah,” tegas Giri Prasta.
BMKG menegaskan bahwa peresmian gedung ini bukan akhir dari sebuah pembangunan, tetapi menjadi awal transformasi besar dalam manajemen kebencanaan nasional. Komitmen untuk terus berinovasi akan terus diperkuat dengan pendekatan yang kolaboratif dan berbasis data ilmiah.
“Mari kita jadikan peresmian ini sebagai langkah awal menuju sistem mitigasi bencana yang modern, tangguh, dan berkelanjutan,” tutup Dwikorita Karnawati. (*)