Kriminal

Tegur Mahasiswi Ribut Tengah Malam, Pasutri di Jimbaran Dikeroyok Puluhan Orang Papua

Sejumlah warga dan aparat berkumpul di lokasi kos-kosan di Jimbaran, Bali, usai insiden pengeroyokan terhadap sepasang suami istri pada Selasa (13/5/2025) dini hari. Polisi turun tangan menyelidiki kasus tersebut.
Sejumlah warga dan aparat berkumpul di lokasi kos-kosan di Jimbaran, Bali, usai insiden pengeroyokan terhadap sepasang suami istri pada Selasa (13/5/2025) dini hari. Polisi turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

BADUNG, INFO DEWATA – Sepasang suami istri di Jimbaran, Badung, Bali menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok pemuda, yang diduga berasal dari Papua, usai menegur tiga mahasiswi yang membuat keributan di kosan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (13/5/2025) dini hari dan kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.

Kasus pengeroyokan bermula dari teguran korban terhadap tiga mahasiswi asal Papua yang tengah bercengkrama dan tertawa keras di teras kos sekitar pukul 23.30 WITA. Teguran tersebut rupanya memicu reaksi berlebihan yang berujung pada kekerasan fisik terhadap korban dan istrinya.

Satroni Rumah Kosong di Kintamani, Residivis Spesialis Celengan Kembali Dibekuk

Korban adalah Sahrudin (31), asal Sumenep, dan istrinya Kamelia (41), asal Buleleng. Ketiganya yang ditegur adalah mahasiswi Universitas Udayana bernama Piyo, Yuvela, dan Elin. Para pelaku pengeroyokan diduga merupakan rekan-rekan dari ketiga mahasiswi tersebut dan berasal dari Wamena, Papua.

Insiden terjadi di sebuah kos-kosan yang berlokasi di Jalan Kampus Udayana, tepatnya di depan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Udayana, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Pengeroyokan berlangsung pada Selasa dini hari, 13 Mei 2025, sekitar pukul 01.15 WITA. Sebelumnya, keributan di kosan telah berlangsung sejak pukul 21.00 WITA.

Aksi kekerasan dipicu oleh rasa tersinggung dari ketiga mahasiswi yang ditegur oleh korban. Meski sempat meminta maaf, para mahasiswi diduga memanggil teman-temannya untuk “membalas” teguran tersebut. Hal ini memperlihatkan kurangnya penyelesaian konflik secara dewasa dan damai di lingkungan kos.

Setelah menerima teguran, ketiga mahasiswi kembali ke kamar. Namun sekitar pukul 01.15 WITA, pintu kamar korban digedor oleh sekelompok orang. Sahrudin sempat membuka pintu dan melihat puluhan orang di luar. Ia segera menutup kembali pintu karena ketakutan, namun para pelaku tetap memaksa masuk dengan menendang dan merusak pintu.

Saat korban keluar, ia langsung diserang oleh sekitar 30 orang. Istrinya, Kamelia, yang berusaha menghentikan kekerasan juga ikut dipukul di bagian wajah hingga mengalami luka dan mimisan. Setelah puas menganiaya, salah satu pelaku memaksa Sahrudin untuk meminta maaf dan merekamnya dengan kamera ponsel.

Kapolsek Kuta Selatan, AKP I Komang Agus Dharmayana, membenarkan adanya laporan tersebut. “Kami telah menerima laporan pengeroyokan terhadap pasangan suami istri. Identitas para pelaku masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya pada Rabu, 14 Mei 2025.

Polsek Kuta Selatan melalui Unit Reskrim masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa saksi dan mendalami rekaman CCTV sekitar lokasi kejadian. (*)

Dua Pekerja Proyek di Denpasar Tertangkap Curi Kabel Tembaga untuk Dijual

Bagikan