Hukum

Arogan di Tempat Suci: Seorang Pemedek Pukul Pecalang di Pura Besakih

Seorang pecalang Desa Adat Besakih berbaring menerima perawatan medis akibat luka memar di wajah setelah dipukul oleh seorang pemedek saat bertugas mengatur jalannya upacara di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali.
Seorang pecalang Desa Adat Besakih berbaring menerima perawatan medis akibat luka memar di wajah setelah dipukul oleh seorang pemedek saat bertugas mengatur jalannya upacara di Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali.

KARANGASEM, INFO DEWATA – Insiden pemukulan terhadap seorang pecalang Desa Adat Besakih terjadi saat prosesi keagamaan berlangsung di areal Bencingah Pura Agung Besakih, Karangasem, Bali, pada Senin (14/4/2025). Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Rendang dan kini tengah diproses secara hukum.

Seorang pecalang bernama I Nengah Wartawan, warga Besakih Kawan, mengalami kekerasan fisik berupa pukulan di bagian wajah kanan hingga mengalami memar. Kejadian tersebut terjadi saat yang bersangkutan memberikan arahan kepada pemedek di pintu keluar areal Bencingah Agung, dalam rangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK).

Acara Tarung Bebas di GOR Dalung Ricuh, Panitia Diperiksa karena Gelar Acara Tanpa Izin

Korban merupakan bagian dari satuan pengamanan adat (pecalang) yang bertugas mengatur kelancaran jalannya upacara di Pura Agung Besakih. Pelaku pemukulan diduga adalah seorang pemedek, yang identitasnya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi di Bencingah Agung, kawasan utama Pura Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, pada Senin siang, 14 April 2025.

Hingga kini belum diketahui secara pasti motif pelaku melakukan pemukulan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pemedek tersebut langsung memukul pecalang usai menerima arahan tanpa provokasi yang jelas.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Rendang oleh korban bersama Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, dan sejumlah pecalang lainnya. Saat ini pihak kepolisian tengah mengusut kasus tersebut untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

“Saat ini saya sudah berada di Polsek Rendang untuk melaporkan kejadian tersebut,” ujar Jro Mangku Widiartha saat dikonfirmasi. Ia juga menyatakan akan menggelar paruman atau rapat adat bersama seluruh pemangku dan pecalang pada pukul 18.00 WITA untuk membahas langkah selanjutnya.

Sementara itu, I Gede Paruna, pecalang lainnya, membenarkan korban pemukulan adalah rekan sesama pecalang yang sedang bertugas saat insiden terjadi. “Kami sudah melapor ke Polsek bersama Bendesa,” ucap Paruna. (*)

Bagikan