Peristiwa

BMKG Peringatkan Pasang Maksimum Air Laut di Pesisir Bali Awal Januari 2026

Gelombang tinggi menerjang perairan pesisir Bali, seiring peringatan dini BMKG terkait potensi pasang maksimum air laut pada awal Januari 2026. (Foto: Istimewa)
Gelombang tinggi menerjang perairan pesisir Bali, seiring peringatan dini BMKG terkait potensi pasang maksimum air laut pada awal Januari 2026. (Foto: Istimewa)

DENPASAR, INFODEWATA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi pasang maksimum air laut yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah pesisir Bali pada periode 1 hingga 6 Januari 2026. Peringatan ini disampaikan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III sebagai langkah antisipasi dampak banjir pesisir atau rob.

Kepala Balai Besar MKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, menjelaskan pasang maksimum tersebut dipicu oleh kombinasi dua fenomena astronomi, yakni fase Perigee atau posisi terdekat bulan dengan bumi yang terjadi pada 2 Januari 2026, serta fase Bulan Purnama pada 3 Januari 2026. “Kombinasi kedua fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian maksimum air laut di wilayah pesisir,” ujarnya, Rabu (31/12).

Proyek Perumahan Kampial Disetop, Pansus TRAP DPRD Bali Temukan Dugaan Pelanggaran Tata Ruang dan Lingkungan

BMKG mencatat wilayah pesisir yang berpotensi terdampak meliputi pesisir selatan Kabupaten Tabanan, pesisir Kabupaten Badung, pesisir Kota Denpasar, pesisir Kabupaten Gianyar, pesisir selatan Kabupaten Klungkung, pesisir selatan Kabupaten Karangasem, serta pesisir selatan Kabupaten Jembrana.

Potensi banjir pesisir atau rob di masing-masing wilayah tersebut dapat terjadi pada waktu yang berbeda, baik hari maupun jam kejadiannya. Kondisi ini berpeluang mengganggu berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pesisir dan pelabuhan, mulai dari kegiatan bongkar muat, aktivitas permukiman pesisir, hingga usaha tambak garam dan perikanan darat.

Sehubungan dengan potensi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir, agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. “Masyarakat diharapkan dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadi,” kata Cahyo.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dan maritim terkini melalui kanal resmi BMKG, baik layanan Balai Besar MKG Wilayah III, laman resmi BMKG, media sosial, maupun aplikasi mobile Info BMKG. Peringatan dini ini dikeluarkan sebagai upaya mitigasi guna meminimalkan risiko kerugian serta dampak yang ditimbulkan akibat pasang maksimum air laut. (*)

Bagikan