TABANAN, INFODEWATA.COM – Dua pekerja proyek milik PT Aditya Karya Mandiri (AKM) di Banjar Dinas Bale Agung, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, diamankan Unit Reskrim Polsek Selemadeg Timur setelah terlibat aksi saling bacok ketika dalam keadaan mabuk minuman keras di bedeng proyek.
Peristiwa terjadi pada Kamis (20/11) malam dan berawal dari cekcok saat para pekerja berkumpul untuk minum arak Bali di bedeng tempat mereka tinggal. Keributan memuncak hingga terjadi perkelahian yang berujung pada aksi pembacokan.
Polsek Selemadeg Timur menetapkan dua tersangka, yakni Moh. Nasihul Amin alias Amin (29), asal Lumajang, Jawa Timur, serta Budi Santoso (47), asal Karanganom. Keduanya diduga kuat terlibat dalam rangkaian kekerasan yang menyebabkan salah satu rekannya, Giarto, meninggal dunia.
Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Dewa Made Pramantara, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa pemicu awal keributan belum diketahui pasti, namun diduga kuat dipengaruhi konsumsi arak. “Awalnya mereka minum bersama, kemudian terjadi perselisihan yang makin memanas di area bedeng,” ujarnya.
Keterangan saksi menyebutkan, sekitar pukul 19.00 Wita para pekerja membeli sembako dan dua botol arak Bali secara patungan. Pukul 20.00 Wita mereka minum bersama, kecuali Ifan yang tidak ikut menenggak alkohol. Setelah dua botol habis, Giarto membeli tambahan satu botol arak.
Dalam kondisi mabuk, Giarto disebut sempat menantang Nasihul, namun tidak ditanggapi. Tidak lama kemudian, Giarto mengambil sebilah sabit dari dalam tasnya, sehingga Nasihul lari dan memperingatkan teman-temannya.
Sekitar pukul 23.00 Wita, Giarto kembali ke area minum sambil membawa sabit. Ketika Budi mencoba mencegah, Giarto justru membacok Ifan hingga mengenai telapak kakinya. Budi kemudian berusaha merampas senjata itu, namun sempat terkena bacokan di bagian kepala. “Dalam kondisi emosi, Budi berhasil merebut sabit lalu membacok Giarto berkali-kali,” kata Kapolsek.
Nasihul yang mendengar teriakan kemudian mendekat dan melihat Giarto terkapar bersimbah darah. Dalam kondisi emosi, ia memukul Giarto sekali dengan balok kayu pada bagian dagu sebelum melarikan diri.
Usai kejadian, Nasihul kabur ke pintu gerbang proyek, sementara Budi melarikan diri ke belakang bedeng. Ifan tetap berada di lokasi sambil merawat luka pada kakinya.
Polisi kemudian mengamankan kedua pelaku dan membawa jenazah Giarto ke RS Tabanan. Penyidik masih mendalami rangkaian peristiwa ini untuk mengungkap motif lengkap di balik keributan yang dipicu mabuk arak tersebut. (*)

