KLUNGKUNG, INFODEWATA.COM – Pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Klungkung masih belum optimal akibat terbatasnya dapur operasional yang tersedia. Hingga saat ini, hanya dua dapur MBG yang aktif beroperasi, masing-masing berlokasi di Desa Selat, Kecamatan Klungkung, dan di Batununggul, Nusa Penida.
Namun, salah satu dapur di Desa Selat kini harus menghentikan sementara aktivitasnya karena tengah menjalani proses renovasi. Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana, membenarkan kondisi tersebut.
“Sampai proses rehab selesai, dapur MBG di Selat tutup, sehingga belum bisa melayani program MBG untuk sementara waktu,” ujarnya, Minggu (12/10).
Dapur MBG di Desa Selat sebelumnya melayani 21 sekolah, mulai dari tingkat TK, SMP, hingga SMA, termasuk SMA Negeri 2 Semarapura. Dengan kapasitas maksimal hingga 3.500 siswa, penutupan sementara dapur tersebut membuat distribusi makanan bergizi di sejumlah sekolah harus terhenti.
Sujana juga memaparkan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah menyiapkan pembangunan dapur MBG di beberapa lokasi lainnya. Salah satunya di Desa Tanglad, Nusa Penida, yang telah diajukan untuk pembangunan.
“Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, seperti ketersediaan lahan minimal 10 are dan bangunan pendukung,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan dapur MBG di Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, dan di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, juga masih dalam tahap pengerjaan.
“Operasional program MBG di beberapa wilayah masih menunggu penyelesaian pembangunan infrastruktur dapur,” tambahnya.
Menurut Sujana, idealnya Kabupaten Klungkung membutuhkan sedikitnya 12 dapur MBG agar program ini bisa berjalan maksimal. Rinciannya, tiga dapur di Kecamatan Klungkung, dua di Banjarangkan, tiga di Dawan, dan empat di Nusa Penida.
Pemerintah daerah kini terus berupaya mempercepat pembangunan fasilitas tersebut agar layanan makanan bergizi bagi siswa dapat menjangkau seluruh wilayah Klungkung secara merata. (*)