Peristiwa

Distribusi BBM di Bali Diantisipasi Usai Jalur Denpasar–Gilimanuk Lumpuh Akibat Jalan Jebol

Lubang besar akibat jalan jebol di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Kejadian ini menyebabkan lumpuhnya arus lalu lintas dan mengganggu distribusi logistik. (Foto: Istimewa)
Lubang besar akibat jalan jebol di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Kejadian ini menyebabkan lumpuhnya arus lalu lintas dan mengganggu distribusi logistik. (Foto: Istimewa)

TABANAN, INFO DEWATA – Jebolnya jalan di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, mengakibatkan jalur utama Denpasar – Gilimanuk lumpuh total pada Selasa, 8 Juli 2025. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran terganggunya distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke sejumlah SPBU di Bali karena terganggunya arus lalu lintas truk tangki Pertamina.

“Sebagai langkah antisipasi, kami telah mengalihkan jalur distribusi BBM melalui rute ke arah Bali Utara,” ujar Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

Putri Suastini Koster Tinjau Latihan Teater Pelajar di SMAN 1 Denpasar: Dorong Generasi Muda Kembangkan Seni dan Karakter

Menurut Ahad, tim Pertamina juga telah melakukan koordinasi dengan Kapolsek Selemadeg dan instansi terkait untuk memastikan truk tangki Pertamina mendapatkan prioritas akses di jalur alternatif, yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua (R2) dan roda empat (R4).

“Kami berharap distribusi BBM tetap dapat berjalan lancar selama masa perbaikan jalan berlangsung,” tambahnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Tabanan AKP Anton Suherman mengambil langkah cepat dengan memberlakukan pengalihan arus lalu lintas untuk mencegah kemacetan. Truk, bus, dan kendaraan roda enam dialihkan melalui jalur ke arah Singaraja, sementara kendaraan roda empat dan roda dua diarahkan ke jalur selatan Polsek Selemadeg.

Jebolnya jalan ini menciptakan lubang besar yang membahayakan pengguna jalan dan membuat akses utama penghubung antarwilayah terganggu. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai estimasi waktu perbaikan jalan yang rusak tersebut. (*)

Bagikan