Peristiwa

Lima Hari Pencarian Berbuah Duka: Jenazah WNA Yordania Yang Terseret Arus Ditemukan di Perairan Kedonganan

Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah WNA Yordania yang ditemukan di perairan Kedonganan, Sabtu (10/5/2025) pagi.
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah WNA Yordania yang ditemukan di perairan Kedonganan, Sabtu (10/5/2025) pagi.

GIANYAR, INFO DEWATA – Setelah lima hari operasi pencarian intensif, jenazah seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Yordania yang sempat dikabarkan hilang akhirnya ditemukan mengapung di perairan Kedonganan, Sabtu pagi, 10 Mei 2025. Korban diketahui bernama Hosam Bassam Mousa Aleakkar atau akrab disapa Ozam, yang dilaporkan hilang sejak 6 Mei 2025 saat berwisata di Pantai Batu Belig.

Korban yang dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Batu Belig akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada hari kelima operasi SAR. Keberadaan jasadnya pertama kali diketahui oleh seorang nelayan lokal sekitar pukul 08.30 WITA di koordinat 8°46’12.84″S – 115°00’22.23″E, berjarak sekitar 12 nautical mile dari Pantai Kelan.

Konvoi Kelulusan Berujung Razia: 19 Motor Disita di Klungkung, Polisi Tindak 81 Pelanggar

Korban bernama Hosam Bassam Mousa Aleakkar, warga negara Yordania yang sedang berkunjung ke Bali sebagai wisatawan. Identitasnya dipastikan oleh pihak keluarga setelah proses identifikasi visual di lokasi penemuan jenazah.

Jenazah ditemukan di perairan Kedonganan, dengan heading 237° dari Pantai Kelan. Evakuasi dilakukan oleh tim SAR menggunakan rubber boat dan jetski yang bergerak cepat begitu menerima laporan dari nelayan.

Penemuan jenazah terjadi Sabtu, 10 Mei 2025, tepatnya pada pukul 09.25 WITA oleh tim yang berada di rubber boat. Sebelumnya, korban dilaporkan hilang pada Selasa, 6 Mei 2025, di Pantai Batu Belig.

Proses pencarian sempat mengalami hambatan serius karena kondisi cuaca buruk dan gelombang laut tinggi yang mencapai hampir 2 meter. Selain itu, keterbatasan daya tahan alat seperti rubber boat membuat pencarian harus dihentikan sementara pada 8 Mei.

Tim SAR gabungan melibatkan sejumlah unsur, seperti Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Ditsamapta Polda Bali, Polair Polresta Denpasar, Balawista Badung, serta komunitas dan relawan.

Pencarian dilakukan melalui jalur laut menggunakan rubber boat, jetski, hingga menggunakan helikopter Fly Bali untuk menyisir dari udara. Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Prof. Ngoerah menggunakan ambulans dari Klinik Nusa Medika.

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi dihentikan. Duka mendalam dirasakan keluarga dan tim pencari yang telah berjibaku selama lima hari di medan laut yang menantang. (*)

ABK Asal NTT dan NTB Bentrok di Pelabuhan Benoa, Diduga Dipicu Karena Dibawah Pengaruh Alkohol

Bagikan