JAKARTA, INFODEWATA.COM - Isu mengenai kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan Partai Golkar semakin santer terdengar menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebelumnya, spekulasi tentang Jokowi menjadi ketua umum partai berlogo pohon beringin tersebut telah mencuat, menambah panasnya persaingan politik menjelang kontestasi tersebut. Pada konteks ini, terungkap bahwa Jokowi sering kali disebut-sebut akan mendekat ke salah satu partai pendukung pemerintahannya seiring dengan retaknya hubungan politiknya dengan PDIP, partai yang membesarkannya.
Kehadiran Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari kubu Prabowo Subianto menjadi salah satu pemicu utama konflik tersebut. Meskipun PDIP, yang menaungi Jokowi dan Gibran, memberikan dukungannya kepada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tiket Prabowo-Gibran berhasil meraih suara tertinggi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Rabu (20/3/2024), dengan memperoleh 96.214.691 suara atau sekitar 58% dari total suara, jauh meninggalkan dua pasangan rivalnya.
Sejalan dengan kesuksesan Prabowo-Gibran, Partai Golkar, sebagai salah satu partai pengusung pasangan tersebut, juga turut merasakan keuntungan. Partai Golkar berhasil meraih 20.071.708 suara, menempatkannya sebagai partai dengan perolehan suara terbesar kedua setelah PDIP.
Spekulasi mengenai kemungkinan Jokowi akan bergabung dengan Golkar semakin berkembang seiring dengan prestasi partai tersebut dan rencana Musyawarah Nasional (Munas) yang akan digelar tahun ini. Beberapa tokoh, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua MPR Bambang Soesatyo, tidak menampik kemungkinan tersebut. Namun, nama-nama seperti Bambang Soesatyo sendiri, ketua umum petahana Airlangga Hartarto, serta dua menteri Jokowi: Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang Kartasasmita, juga telah dipastikan akan maju dalam bursa calon ketua umum Golkar di Munas tersebut.
Terkait isu ini, Presiden Jokowi telah memberikan beberapa tanggapan, meskipun terkesan tidak serius. Ketika ditanya oleh wartawan mengenai kemungkinan bergabung dengan Golkar, Jokowi menyatakan bahwa fokusnya saat ini adalah menyelesaikan tugasnya sebagai Presiden hingga Oktober 2024. "Saya sementara ini ketua Indonesia saja," ujarnya dengan nada canda saat meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis (21/3/2024).